FLP Semarang Writing Super Camp

Adisaputra Nazhar,
Syah Azis Nangin

Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Semarang membentuk calon penulis muda melalui Writing Super Camp. Kegiatan ini merupakan format baru dari Open Recruitment (OPRECT) yang dilaksanakan serempak di Kota Semarang. Kegiatan ini adalah salah satu gawean besar FLP Semarang dengan mendatangkan para penulis dan trainer tingkat nasional dalam rangka merekrut anggota baru.

Pada awal tahun 2008 anggota FLP sudah tersebar ke berbagai daerah di Kota Semarang yang kemudian dikonsentrasikan di empat ranting yang merupakan simpul masa dari mahasiswa perguruan tinggi. Keempat Ranting itu adalah, Tembalang yang didominasi oleh mahasiswa POLINES, Sekaran yang didominasi oleh mahasiswa UNNES, Peleburan yang didominasi oleh mahasiswa UNDIP dan IKIP PGRI, dan Ngaliyan yang didominasi oleh mahasiswa IAIN Walisongo. Berawal dari keprihatinan akan adanya ketimpangan materi kepenulisan di tiap-tiap ranting jika rekrutmen diadakan secara terpisah, maka dirumuskanlah format baru acara Writing Super Camp yang diadakan serempak di kota Semarang.

Tujuan dari diadakannya Writing Super Camp ini adalah untuk memberikan materi ke-FLP-an dan dasar-dasar kepenulisan yang sama dan merata ke seluruh Ranting FLP di Semarang. Event ini juga akan mempererat tali persaudaraan anggota dan calon anggota FLP se-Semarang yang selama ini terpisah oleh jarak.

Winas Nazul, ketua FLP Semarang juga menyebutkan, bahwa setelah acara ini terlaksana para peserta mau dan mampu membut tulisan yang mencerahkan dan tidak menyesatkan serta berani menulis kebenaran. “Just be Brave to Write the Truth”.

Sebanyak 58 peserta mengikuti acara ini yang tersebar dari empat ranting di Kota Semarang yaitu dari Ranting Tembalang, Sekaran, Ngaliyan, dan Peleburan. Secara umum peserta adalah mahasiswa. Selain itu, ada juga peserta yang sudah berprofesi sebagai dokter dan karyawan pada perusahaan tertentu. Bahkan ada juga peserta yang berasal dari kalangan pelajar SMK dan SMA. Namun, serupa dengan tahun-tahun sebelumnya bahwa acara ini selalu didominasi oleh perempuan hampir tiga berbanding satu.

FLP Writing Super Camp dilaksanakan intensif selama dua hari berturut-turut yaitu pada hari Sabtu-Ahad tanggal 12-13 Maret 2011 dan diadakan di dua tempat yaitu Masjid Darul Hikmah Politeknik Negeri Semarang (Polines), Tembalang dan Kampus Hijau SDIT Bina Insani, Banyumanik.

Hari Sabtu pukul 13.00 Wib acara dimulai setelah peserta berkumpul di Masjid Darul Hikmah Politeknik Negeri Semarang dengan serangkaian acara yang telah dirancang oleh panitia. Kemudian pada hari Ahad pukul 07.00 Wib peserta melakukan long march ke Kampus Hijau SDIT Bina Insani. Melalui long march, peserta berjalan sambil puisi, pantun, dan pribahasa. Dengan jarak sekitar 2 kilometer tersebut, peserta mampu menciptakan puluhan puisi, pantun, pribahasa yang kemudian ditandingkan dalam berbalas pantun, puisi, dan peribahasa di SDIT Bina Insani.

Adisaputra Nazhar, ketua panitia acara tersebut mengatakan, “Jalan-jalannya para penulis harus berbeda dengan jalan-jalannya orang awam. Penulis berjalan menghasilkan karya sedangkan orang awam berjalan menghabiskan waktu, uang, dan tenaga”.

Ada banyak hal unik dari acara ini di samping long march tersebut. Hiburan seru juga diberikan panitia untuk merangsang mereka saling berkenalan satu sama lain. Para peserta diminta berbaris dalam satu shaf dengan mengurutkan nama mereka secara alfabetis, dari A sampai Z. Kegiatan ini berlangsung riuh karena memaksa peserta saling berkenalan satu sama lain dan harus saling menggeser posisi ketika mengetahui namanya lebih awal urutan dari nama temannya yang lain.

Setelah pembagian kelompok, tugas pertama yang harus mereka kerjakan adalah membuat ‘novelet berantai’. Para peserta diminta membuat novelet yang jumlah BAB-nya berdasarkan jumlah anggota. Pembuatan novelet berantai ini menuntut kekompakan para anggota kelompok dalam merumuskan ide, karena tidak mudah untuk menuliskan novel sesuai dengan alur cerita jika para anggota kelompok tidak terkoordinir dengan baik. Novelet akan dikumpulkan usai acara pada esok harinya pukul 14.00 Wib sebelum acara ditutup.

Perkenalan tentang Forum Lingkar Pena dipandu oleh Adisaputra Nazhar sebagai ketua FLP Ranting Tembalang dan dibantu oleh Siti Muawanah (ketua FLP Ranting Ngaliyan), Umbara al-Mafaaza (ketua FLP Ranting Pleburan), Aqil Zulfikar (ketua FLP Ranting Sekaran), Syah Azis Perangin Angin (FLP Cabang Semarang) dan Ali Margosim Chaniago mewakili Majelis Pertimbangan Pengurus (MPP) FLP Semarang. Para peserta sangat antusias untuk kenal lebih dekat dengan FLP sehingga acara yang dimulai pukul 19.30 harus berakhir pada pukul 23.00 Wib.

Setelah rehat selama lebih kurang tiga jam, peserta kembali dibangunkan pukul 02.00 Wib untuk melaksanakan sholat tahajud berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan renungan malam tentang Hakikat Hidup yang disampaikan oleh Roh Agung D Wicaksono, ketua Human Resource Department FLP Cab. Semarang. Terlihat peserta mulai meneteskan air mata merenung memikirkan siapa sebenarnya kita, untuk apa kita dilahirkan ke dunia ini, dan ke mana kita akan dikembalikan lagi. Setelah renungan usai, peserta diberikan kembali beristirahat sembari menunggu panggilan azan subuh. Namun ada juga yang peserta yang masih berusaha merampungkan tulisan novelet.

Pukul 06.00 Wib di saat kabut masih belum sirna dari bumi Tembalang, peserta dan panitia melakukan olah raga, mulai dari senam ringan sampai pada latihan berat. “Ini kok seperti kemp pelatihan militer saja”, celetuk seorang peserta putra ketika panitia dan seluruh peserta sedang melakukan push up sebanyak 20 kali.

Ketua panitia menyebutkan, “olah raga pagi ini bertujuan untuk menyegarkan raga yang mungkin kelelahan karena mengikuti rangkaian acara apalagi alokasi waktu untuk tidur yang terbatas. Setelah selesai olah raga diharapkan para peserta siap hijrah ke lokasi kedua, Kampus Hijau SDIT Bina Insani”.

Pada hari Ahad, materi tentang kepenulisan disampaikan kepada peserta. Panitia mendatangkan Agus M Irkham untuk menyampaikan materi tentang menyampaikan Proses Kreatif Menulis yang dimoderatori oleh Syah Azis perangin Angin. Beliau menyampaikan proses penggalian ide, mengubahnya menjadi tulisan hingga akhirnya bisa menjadi sebuah buku. Kantuk peserta mulai hilang karena Agus M Irkham yang piawai dalam menulis juga bisa kocak dalam menyampaikan materi. Terlihat mata peserta yang membelalak mendengarkan materi dan diselingi beberapa kali tawa peserta.

Acara berakhir pada hari Ahad pukul 15.00 wib setelah peserta dilantik untuk menjadi anggota FLP Semarang. Pelantikan dipandu oleh Ali Marghosim Chaniago, Ketua Majelis Pertimbangan Pengurus (MPP) FLP Cabang Semarang. Setelah Pin disematkan kepada peserta maka mereka secara resmi telah terdaftar sebagai anggota FLP Cabang Semarang. Setelah itu mereka harus siap menerima “virus-virus” kepenulisan yang akan disuntukkan kepada calon-calon penulis muda bangsa ini melalui sekolah-sekolah menulis FLP di masing-masing ranting.